UFO REPLT [KyuHyun]

Annyeong Readres, kembali lagi nie aku publish tentang Super junior. Kali ini aku mau nampilin UFO Reply, ya meskipun dah banyak web atau blog yang nampilin, tak apalah sebagai bahan tambahan aja bagi pemabaca. Mana tau ada pembaca yang masih kangen pingin membaca UFO Reply lagi. And kali ini ku kasi UFO Reply y tentang Kyuhyun Oppa.

Bimbingan Dan Konseling

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.

Keberadaan layanan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan di Indonesia dijalani melalui proses yang panjang, sejak kurang lebih 40 tahun yang lalu. Selama perjalanannya telah mengalami beberapa kali pergantian nama, semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (dalam Kurikulum 84 dan sebelumnya), kemudian sejak Kurikulum 1994 hingga sekarang berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling. Akhir-akhir ini para ahli mulai meluncurkan wacana sebutan Profesi Konseling, meski secara formal istilah ini belum digunakan.

Sejalan dengan dinamika kehidupan, kebutuhan akan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada lingkungan persekolahan, saat ini sedang dikembangkan pula pelayanan bimbingan dan konseling dalam setting yang lebih luas, seperti dalam keluarga, bisnis dan masyarakat luas lainnya, yang kesemuanya itu membawa konsekwensi tersendiri bagi

Mathematic Syndrome

Ini adalah salah satu penyakit paling berbahaya di abad 21. Penyakit ini menular dan mempunyai efek samping terhadap tingkat kelulusan pada hasil Ujian Nasional.

Gejala dari penakit tersebut adalah sbb :

1. Stadium III
- Perhatian terhadap pelajaran kurang
- Baru melihat soal saja sudah malas apalagi harus mengerjakannya
- Biasanya di kelas lebih banyak melamun, karena " merasa " ( perasaan yang keliru ) tidak bisa mengerjakan
- Catatan matematikanya berantakan, karena baru mencatat kalau ditegur oleh guru.

2. Stadium II
- Perhatian terhadap pelajaran ada, hanya masih setengah hati
- Kalau melihat soal sudah ada keinginan untuk mengerjakan, tetapi biasanya baru langkah ke-1 atau ke-2 sudah menyerah
- Catatannya lumayan rapi

3. Stadium I
- Kalau guru menerangkan daya tangkapnya lumayan
- Kalau diberikan latihan soal sudah bisa mengerjakan, biasanya tidak bisa kalau soalnya agak bervariasi atau tingkat kesulitannya agak tinggi
- Siswa ini sebenarnya punya kemampuan, hanya tinggal memberikan dorongan agar lebih giat belajar